Awas, FU150 ini juga sudah saatnya diperbarui |
Gegap gempita perang rebutan konsumen sepeda motor di indonesia sangat seru. Angka angka penjualan terus meningkat pesat, dan para sales sepeda motor dengan gembira melaporkan hasil mereka. Indonesia menjadi surga bagi penjualan sepeda motor dna terus berkembang. Pesta benar para penjual motor itu!
Namun jika diilihat lebih detail, ternyata hanya ada dua raksasa yang berpesta menikmati kue besar pasar speeda motor Indonesia, yaitu Honda sang raja yang masih tak tergoyahkan dan Yamaha yang terus merangsek mengejar Honda. Keduanya hanya selisih tipis dalam angka unit penjualan. Kemana merek lain? kemana Suzuki? Kawasaki? Bajaj? TVS? Minerva?
Ternyata merek hanya menerima serpihan kue lezat sepeda motor indonesia. Suzuki dan Kawasaki sebagai sesama pabrikan jepun pun hnaya bisa melongo menyaksikan Honda dan Yamaha berpesta pora. Kawasaki kemudian mencoba bersikap bijak, karena merasa tak mungkin melawan Honda dan Yamaha, Kawasaki lalu mencoba menggarap niche market, segment yang kecil namun belum tergarap oleh dua raksasa itu. Jadilah kawasaki menjadi pabrikan yang spesialis membuat motor motor berkelas, dengan meluncurkan Ninja 150 RR, 250R, Trail KLX250, 150 dan D-Tracker, bersma dengan Athlete125 yang unik. Dan Kawasaki pun sukses diluar dugaan. Ninja 250R menjadi ikon kawasaki sebagai motor eksklusif.
Suzuki bagaimana?
Pabrikan yang dulu pernah sukses menyerobot Yamaha di posisi 2 lewat Shogun 110 R nya itu seakan kehilangan sentuhan inovasinya, tak lagi 'inovasi tiada henti' namun inovasi sedang terhenti. Blunder demi blunder dilakukan Suzuki. Yang jelas, langkah Suzuki yang selalu menelurkan produk yang berposisi head-to-head dengan Honda adlah sebuah langkah yang keliru. Lihat Yamaha yang menghindari pertempuran secara frontal lawan Honda namun malah berhasil membuat Honda gak
bisa lagi tidur nyenyak.Pdahal jika saja Suzuki mau mengeluarrkan produk yang tidak menantang Honda, diyakini bakalsuses. Contoh saja lihat bagaimana suksesnya Satria FU150 bermain sendirian. Lalu betapa suksesnya Thunder125 yang sempat menumbangkan Megapro, hanya sayang Thunder125 terlambat diremajakan sehingga dilibas Vixion yang sekarang merajai motor sport.
Suzuki juga terkesan tanggung dalam menelorkan produknya, alias hanya 'me too', mengekor merek lain. Lihat saja betapa jebloknya penjualan Smash Titan, karena memang tidak memiliki nilai lebih dibanding kompetitornya. Lihat juga Spin, SKydrive, Skywave, trio matik Suzuki ini juga lebih banyak ngendon di showroom daripada bersliweran di jalan.
Suzuki juga menyimpan cerita lucu menyoal produk nya. Masih ingat bagaimana Thunder memulai debutnya ? sebagai motor sport ia dibekali mesin 125cc yang berteknologi jadul, memble dan gilanya lagi tanpa kick starter ! konsumen pun mencak mencak. Lalu setelah diprotes barulah Suzuki memasang kick Starter.
Kelucuan terjadi terbalik pada satria FU150. motor yang berbasis bebek ini malah dibekali mesin canggih : 150cc, lebih gede dari thunder, DOHC pula, dan monoshock, ram cakram depan belakang, panel spido digital, wah ini membuat FU150 menjadi bebek paling ganas melebihi motor laki. Lucu laginya, FU ini awalnya malah tak dibekali starter electric alias cuma kick starter doang...walah walah...mesin 150cc tanpa electric starter, edaaan..padahal kan motor bebek, segmen dimana wanita
adalah target awalnya. Suzuki emang gile, udah kebalik tuh otak insinyurnya. Baru setelah dikritik habis, edisi berikutnya FU150 dibekali starter elektrik.
Begitulah gambaran keadaan Suzuki : bingung ditengah persaingan ketat, hasilnya bikin produk juga membingungkan...kalau ini tak segera dibenahi jangan pernah mimpi ikut bersaing dengan dengan Honda dan Yamaha....Ayo bangun dong Suzuki, jangan kebingungan begitu...
Namun jika diilihat lebih detail, ternyata hanya ada dua raksasa yang berpesta menikmati kue besar pasar speeda motor Indonesia, yaitu Honda sang raja yang masih tak tergoyahkan dan Yamaha yang terus merangsek mengejar Honda. Keduanya hanya selisih tipis dalam angka unit penjualan. Kemana merek lain? kemana Suzuki? Kawasaki? Bajaj? TVS? Minerva?
Ternyata merek hanya menerima serpihan kue lezat sepeda motor indonesia. Suzuki dan Kawasaki sebagai sesama pabrikan jepun pun hnaya bisa melongo menyaksikan Honda dan Yamaha berpesta pora. Kawasaki kemudian mencoba bersikap bijak, karena merasa tak mungkin melawan Honda dan Yamaha, Kawasaki lalu mencoba menggarap niche market, segment yang kecil namun belum tergarap oleh dua raksasa itu. Jadilah kawasaki menjadi pabrikan yang spesialis membuat motor motor berkelas, dengan meluncurkan Ninja 150 RR, 250R, Trail KLX250, 150 dan D-Tracker, bersma dengan Athlete125 yang unik. Dan Kawasaki pun sukses diluar dugaan. Ninja 250R menjadi ikon kawasaki sebagai motor eksklusif.
Suzuki bagaimana?
Pabrikan yang dulu pernah sukses menyerobot Yamaha di posisi 2 lewat Shogun 110 R nya itu seakan kehilangan sentuhan inovasinya, tak lagi 'inovasi tiada henti' namun inovasi sedang terhenti. Blunder demi blunder dilakukan Suzuki. Yang jelas, langkah Suzuki yang selalu menelurkan produk yang berposisi head-to-head dengan Honda adlah sebuah langkah yang keliru. Lihat Yamaha yang menghindari pertempuran secara frontal lawan Honda namun malah berhasil membuat Honda gak
bisa lagi tidur nyenyak.Pdahal jika saja Suzuki mau mengeluarrkan produk yang tidak menantang Honda, diyakini bakalsuses. Contoh saja lihat bagaimana suksesnya Satria FU150 bermain sendirian. Lalu betapa suksesnya Thunder125 yang sempat menumbangkan Megapro, hanya sayang Thunder125 terlambat diremajakan sehingga dilibas Vixion yang sekarang merajai motor sport.
Suzuki juga terkesan tanggung dalam menelorkan produknya, alias hanya 'me too', mengekor merek lain. Lihat saja betapa jebloknya penjualan Smash Titan, karena memang tidak memiliki nilai lebih dibanding kompetitornya. Lihat juga Spin, SKydrive, Skywave, trio matik Suzuki ini juga lebih banyak ngendon di showroom daripada bersliweran di jalan.
Suzuki juga menyimpan cerita lucu menyoal produk nya. Masih ingat bagaimana Thunder memulai debutnya ? sebagai motor sport ia dibekali mesin 125cc yang berteknologi jadul, memble dan gilanya lagi tanpa kick starter ! konsumen pun mencak mencak. Lalu setelah diprotes barulah Suzuki memasang kick Starter.
Kelucuan terjadi terbalik pada satria FU150. motor yang berbasis bebek ini malah dibekali mesin canggih : 150cc, lebih gede dari thunder, DOHC pula, dan monoshock, ram cakram depan belakang, panel spido digital, wah ini membuat FU150 menjadi bebek paling ganas melebihi motor laki. Lucu laginya, FU ini awalnya malah tak dibekali starter electric alias cuma kick starter doang...walah walah...mesin 150cc tanpa electric starter, edaaan..padahal kan motor bebek, segmen dimana wanita
adalah target awalnya. Suzuki emang gile, udah kebalik tuh otak insinyurnya. Baru setelah dikritik habis, edisi berikutnya FU150 dibekali starter elektrik.
Begitulah gambaran keadaan Suzuki : bingung ditengah persaingan ketat, hasilnya bikin produk juga membingungkan...kalau ini tak segera dibenahi jangan pernah mimpi ikut bersaing dengan dengan Honda dan Yamaha....Ayo bangun dong Suzuki, jangan kebingungan begitu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar