Lexam dari Yamaha : perhatikan posisi footrest pengendara |
Segmen matik terus berkembang dan makin variatif. Setelah Honda menelorkan Scoopy dengan bentuk retro yang nyleneh dan diikuti dengan Revo AT Matik yang diklaim sebagai bebek matik, Yamaha sebagai pelopor matik di Indonesia tak mau ketinggalan langkah.
Yamaha sudah menyiapkan motor matik baru, mengambil basis Yamaha Lexam yang di Vietnam sudah wara wiri dijalan. Yamaha Lexam ini adalah motor dengan bentuk bebek, namun berbeda dengan revo matik nya Honda yang handlingnya lebih ke bebek, Yamaha tidak memasukkan Lexam ke kategori bebek matik, namun tetap skutik degan posisi footrest yang memang lebih condong ke dek-nya skutik dimana kaki masih berpijak leluasa. Ini menguntungkan pengguna wanita dimana ia masih bisa bebas memakai sepatu sepatu cantik yang haknya tinggi. PAda Revo AT matik, posisi kaki benar benar bebek.
Kehadiran Yamaha Lexam -entah mau diberi nama apa nantinya oleh YMKI - tentu membuat persaingan makin seru saja di pasar matik, terutama Honda melawan Yamaha. Honda kini sudah memiliki barisan Vario-Vario CBS-Beat-Scoopy-Revo AT sementara Yamaha dengan barisan Mio-Soul-Xeon-Lexam.
Yamaha Lexam Andalkan Y-CAT
Y-CAT adalah teknologi andalan Yamaha untuk mengahdapi teknologi CV-Matic honda. Teknologi ini mengandalkan drive belt dengan elastisitas tinggi yang terbuat dari bahan resin. Keunggulan teknologi ini adalah performa maksimal mesin dapat diperoleh pada putaran rendah, dan untuk mencapai kinerja maksimum tidak perlu mengkonsumsi banyak bahan bakar.
Spesifikasi Lengkap Yamaha Lexam
- Mesin : 4 stroke, single cylinder, 2 valve, SOHC, air cooled four stroke
- Kapasitas : 113.7cc
- Tenaga maksimum : 6.18 kW / 8000 rpm
- Torsi maksimum : 8.23 Nm / 6500 rpm
- Kapasitas Tangki : 4.1 liter
- Sistem : Karburator
- Pengapian : CDI
- Sistem Kopling : Basah – Sentrifugal Matic
- Sistem Transmisi : V Belt Y-CAT
- Dimensi p x l x t : 1.920mm x 680mm x 1.075mm
- tinggi : 760 mm
- berat : 98 – 108 kg
Bagaimana dengan pabrikan lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar